BANDUNG (TI.COM) – Kopi Jawa Barat diminati pasar dunia, dengan dilakukannya ekspor kopi Kelompok Tani Wanoja ke Arab Saudi pada Kamis (22/2/2024). Tahap pertama, ekspor dilakukan sebanyak 7 ton dengan nilai mencapai USD 72.705.
Bertempat di Megarama Taka Hydrocore Gedebage, pelepasan ekspor tersebut turut dihadiri oleh Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, pimpinan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kanwil Jawa Barat, Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Kanwil Jawa Barat, dan OPD di lingkungan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung.
Lebih lanjut, kegiatan tersebut turut menandai prestasi Kopi Wanoja Jawa Barat yang untuk pertama kalinya berhasil melakukan ekspor kopi secara mandiri, sekaligus menjadikan Kelompok Tani Wanoja menjadi agregator ekspor kopi Jawa Barat.
Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Bambang Pramono, mengapresiasi langkah Kelompok Tani Wanoja yang berhasil melakukan ekspor secara mandiri. Kegiatan ekspor ini merupakan langkah penting guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang tercatat sebesar 5,00% atau sedikit berada di bawah nasional 5,05%.
“Sejalan dengan pangsa ekspor yang tinggi sebesar 55,55%, maka capaian ekspor kopi ini mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Barat,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, guna mendukung pengembangan klaster kopi Jawa Barat, Bank Indonesia juga telah melakukan berbagai program penguatan klaster kopi sisi hulu seperti diantaranya bantuan teknis pelatihan budidaya, pemanfaatan pupuk MA-11, Q-Grader, hingga pemanfaatan teknologi Ceritech.
Selain itu, Bank Indonesia turut mendukung pengembangan komoditas kopi sisi hilir melalui business matching pembiayaan dan pemasaran, fasilitasi sertifikasi SNI dan HACCP, hingga perluasan pasar dalam negeri maupun luar negeri melalui event promosi perdagangan.
Melalui program pengembangan klaster hulu-hilir tersebut, tercatat berhasil mendukung perluasan pasar kopi Jawa Barat hingga ke berbagai negara di Asia, Australia, Eropa hingga Amerika. Pada akhirnya, berbagai upaya tersebut turut mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
“Ke depan, diharapkan kesuksesan kopi Wanoja dapat menginspirasi hingga menciptakan UMKM sukses ekspor lainnya guna mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mengentaskan kemiskinan di Jawa Barat,” imbuh Bambang.
Kepala Bidang Usaha Kecil Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Ucup Yusuf, menyampaikan bahwa pelepasan ekspor kopi Wanoja ke Arab Saudi ini menandai kualitas kopi Jawa Barat yang semakin diakui dunia.
Jawa Barat yang merupakan salah satu produsen kopi terbesar di Indonesia ini turut memberikan andil pada capaian ekspor kopi Indonesia, yang pada tahun 2022 menempati peringkat ke-13 dunia dengan market share mencapai 2,5% terhadap total ekspor kopi dunia.
“Capaian tersebut merupakan buah dari sinergi dan kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank Indonesia serta stakeholders terkait lainnya, yang telah memberikan komitmen terbaiknya melalui pemberdayaan sektor riil klaster kopi,” tegas dia.
Lebih khusus, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga turut mengapresiasi berbagai langkah Bank Indonesia yang telah berdedikasi tinggi mendukung kegiatan ekspor kopi Wanoja secara mandiri. Tentunya sinergi dan kolaborasi ini akan terus semakin diperkuat dalam rangka mendorong baik komoditas kopi maupun komoditas lainnya untuk diekspor guna meningkatkan kesejahteraan para petani serta mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang semakin berkelanjutan. (*)