BANDUNG (TI.COM) – Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada pukul 08:23 WITA, Rabu (17/1/2024). Badan Geologi meminta masyarakat untuk menjauh dengan radius 5 Km.
Erupsi teramati dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 2.284 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini ± 3 menit 40 detik.
“Erupsi disertai awan panas guguran dengan jarak luncuran ± 2000 meter dari kawah mengarah ke utara-timur laut G Anak Lewotobi Laki-laki,” kata Plt Kepala Badan Geologi M Wafid.
Saat ini G. Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas). Dengan status ini, Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 KM dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki dan sektoral 6 KM ke arah Utara dan Timur Laut.
“Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” katanya.
Jika terjadi erupsi dan hujan abu, Masyarakat dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kaca mata).
“Masyarakat di sekitar G. Lewotobi mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” katanya.
Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pulolera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. (*)