Ultimate magazine theme for WordPress.

Tahun Ini, Pemprov Jabar Proyeksikan Investasi Rp247 Triliun

BANDUNG (TI.COM) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan pencapaian investasi tahun 2024 sebesar Rp247 triliun atau naik 17 persen dari 2013. Target tersebut optimistis tercapai melihat pencapaian tahun lalu sebesar Rp210 triliun.

“Tahun ini targetkan investasi masuk Jawa Barat sebesar Rp247 triliun. Kami terus mendorong invetasi mengingat investasi adalah komponen penting dalam dorong ekonomi. Kami akan dorong agar perizinan lebih mudah lagi,” kata Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Taufiq Budi Santoso, pada acara Beja di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (30/1/2024).

Namumn, kata dia, investasi ini perlu dilakukan upaya pemerataan di seluruh wilayah Jawa Barat. Hal tersebut sejalan dengan peta persebaran investasi di Jawa Barat yang terkonsentrasi di bagian utara seperti Kabupaten Bekasi 25% hingga Kabupaten Karawang 22%.

Diketahui, Jawa barat tercatat berhasil membukukan realisasi investasi di sepanjang tahun 2023 sebesar Rp210,6 triliun, atau sebesar 112% dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi. Capaian tersebut, turut berdampak signifikan terhadap perekonomian Jawa Barat seiring dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 253.424 orang, dengan jumlah Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sebanyak 94.469 LKPM.

Dengan capaian tersebut, didukung terjaganya konsumsi rumah tangga dan kinerja sektor ekonomi unggulan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2023 diperkirakan sebesar 4,7-5,5% (yoy).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Bambang Pramono, menyampaikan bahwa keberhasilan dalam menciptakan iklim investasi yang harmonis menjadi kunci realisasi investasi Jawa Barat yang semakit melesat di 2023.

Hal tersebut merupakan necessary condition dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan terpercaya bagi para investor. Selain itu, realisasi investasi yang tinggi juga sangat berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat seiring dengan nilai Incremental Capital Output Ration (ICOR) yang relatif stabil dari tahun ke tahun.

“Seluruh stakeholders terkait investasi perlu secara aktif melakukan berbagai upaya proaktif dan inovatif dalam mengidentifikasi potential project yang diminati investor luar negeri saat ini, khususnya bagi para calon investor yang sedang dalam posisi mencari pilihan penempatan dana investasi yang aman dan nyaman,” katanya.

Dalam mencapai target tersebut, sinergi antar stakeholders terkait investasi di Jawa Barat akan semakin diperkuat. Berbagai program akselerasi investasi juga akan difokuskan pada perbaikan kebijakan investasi yang berkelanjutan, pelayanan dan insentif investasi berdaya saing, serta fokus pada investasi yang bernilai tambah serta berorientasi pada green investment.

Lebih lanjut dia mengatakan, kebijakan hilirisasi juga diarahkan pada industri berbasis potensi daerah dan sektor unggulan guna menciptakan semakin banyak lapangan pekerjaan hingga meningkatkan daya saing UMKM dalam global value chain. Dengan kinerja investasi dan dukungan permintaan domestik yang tetap kuat seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan tingginya multiplier effect dari tahun politik terhadap perekonomian secara agregat, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2024 diperkirakan tetap tinggi dan berada pada kisaran 4,9% – 5,7% (yoy). (*)