Sinergi Perguruan Tinggi dan Pemerintah Dorong Digitalisasi Ekspor, Impor, dan Logistik Nasional

BANDUNG (TI.COM) – Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) bersama Lembaga National Single Window (LNSW) Kementerian Keuangan Republik Indonesia meresmikan Indonesia National Single Window (INSW) Collaboration Center, sebagai wujud kolaborasi strategis dalam memperkuat transformasi digital di bidang ekspor, impor, dan logistik nasional.

Kegiatan yang digelar di Auditorium ULBI, Bandung, ini dirangkaikan dengan Kuliah Umum bertajuk “Digitalisasi Ekspor, Impor, dan Logistik” yang dihadiri ratusan mahasiswa dan dosen. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor ULBI, Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D., CSCP., CPLM, serta dihadiri langsung oleh Kepala LNSW, Oza Olavia, S.Si., M.Si.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia (YPBPI), Dr. Kiagus M. Amran, S.E., M.M., yang memberikan dukungan penuh terhadap langkah ULBI memperkuat ekosistem pendidikan berbasis digital. Hadir pula dari jajaran pimpinan LNSW yaitu Sekretaris LNSW, Mira Puspita Dewi, Direktur Pengelolaan Layanan Data dan Kemitraan, Indra Adiwijaya, Kepala Subdirektorat Efisiensi Proses Bisnis Logistik dan Pendukung Ekspor-Impor, Muhammad Rusdi, serta Kepala Subdirektorat Kemitraan, Dedi Abdul Hadi.

Dalam sambutannya, Prof. Nyoman Pujawan menegaskan bahwa pendirian INSW Collaboration Center menjadi langkah konkret bagi ULBI untuk menghubungkan dunia akademik dengan kebijakan publik dan industri logistik nasional.

“Kerjasama ini menjadi bagian dari misi ULBI untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkan sistem perdagangan digital seperti INSW yang menjadi tulang punggung perdagangan modern Indonesia,” ujarnya.

Prof. Nyoman menambahkan bahwa INSW Collaboration Center diharapkan menjadi ruang bagi mahasiswa dan dosen untuk berinovasi dalam penelitian, simulasi, dan pengembangan sistem logistik digital yang mendukung program pemerintah National Logistics Ecosystem (NLE) dan paperless trading.

Dalam kuliah umumnya, Kepala LNSW, Oza Olavia, S.Si., M.Si., menjelaskan bahwa sistem Indonesia National Single Window (INSW) merupakan platform nasional yang mengintegrasikan proses ekspor, impor, dan logistik antar kementerian serta lembaga.

“Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Melalui INSW, proses ekspor dan impor kini menjadi lebih cepat, transparan, dan efisien. Ini adalah fondasi bagi Indonesia untuk bersaing di era perdagangan global,” ungkap Oza.

Ia menjelaskan bahwa sistem INSW kini telah terhubung dengan 28 kementerian dan lembaga, serta sistem pelabuhan dan kepabeanan melalui integrasi dengan TradeNet dan PortNet. Melalui mekanisme paperless trading, pelaku usaha dapat mengunggah dokumen hanya sekali untuk seluruh proses perizinan ekspor-impor, yang terbukti mampu memangkas waktu pelayanan hingga 60 persen.

“Kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti ULBI penting karena menjadi jembatan untuk menyiapkan generasi yang memahami sistem perdagangan digital. SDM yang kompeten di bidang logistik digital adalah modal utama Indonesia di masa depan,” tambahnya.

Peresmian INSW Collaboration Center ditandai dengan penandatanganan plakat kerja sama antara Rektor ULBI Prof. I Nyoman Pujawan dan Kepala LNSW Oza Olavia, disaksikan oleh para pejabat LNSW dan pimpinan ULBI.

Laboratorium ini berfungsi sebagai pusat pembelajaran interaktif bagi mahasiswa untuk mensimulasikan sistem ekspor-impor digital berbasis INSW. Melalui INSW Collaboration Center, mahasiswa dapat mempraktikkan langsung proses pengajuan perizinan, validasi dokumen, dan integrasi antarinstansi pemerintah menggunakan platform Single Submission (SSm).

Selain menjadi fasilitas edukatif, laboratorium ini juga menjadi wadah riset dan kolaborasi akademik-industri, dengan empat fungsi utama:
• INSW Discussion Lab sebagai ruang dialog dan kajian kebijakan perdagangan,
• INSW Digital Experience Lab untuk simulasi proses paperless trading,
• INSW R&D Lab untuk penelitian dan inovasi sistem perdagangan digital, serta
• INSW Collaboration for Business Process Excellence Lab sebagai pusat pengembangan efisiensi rantai pasok nasional.

Dengan hadirnya INSW Collaboration Center, ULBI menjadi perguruan tinggi yang memiliki laboratorium pembelajaran perdagangan digital berbasis sistem INSW.

Ketua YPBPI, Dr. Kiagus M. Amran, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara ULBI dan LNSW. Ia menilai langkah ini sejalan dengan visi YPBPI untuk menjadikan pendidikan tinggi sebagai pusat inovasi yang berorientasi pada kebutuhan bangsa.

“Kami bangga ULBI menjadi pionir dalam pendidikan logistik digital. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa dunia akademik mampu berkontribusi langsung dalam memperkuat infrastruktur ekonomi digital Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III ULBI, sekaligus sebagai PIC kegiatan ini Dr. Prety Diawati, S. Sos., MM., menyampaikan; Minilab INSW merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara ULBI dan LNSW yang tertuang dalam MoU Nomor MoU.223/REK-ULBI/IX/2024 dan Nomor 2/LNSW/2024. Fasilitas ini dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif INSW Collaboration Center, yang berfungsi sebagai tempat simulasi harmonisasi proses bisnis, diskusi akademik dan profesional, pelatihan, serta penelitian dan sertifikasi terkait sistem perdagangan internasional.

Dr. Prety Diawati, S. Sos., MM., menambahkan bahwa melalui peresmian ini, ULBI memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul yang memahami praktik ekspor-impor berbasis digital. untuk terus memberikan pelayanan publik yang berintegrasi—Bersama membangun Integritas, Solusi, dan Inovasi.

Peresmian ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pengembangan pusat unggulan pembelajaran dan penelitian logistik yang mampu mendukung transformasi digital sektor perdagangan internasional di Indonesia.

Acara diakhiri dengan peresmian ruang laboratorium INSW Collaboration Center dan demonstrasi sistem perdagangan elektronik oleh tim teknis LNSW.

“Kami berharap fasilitas ini menjadi wadah pembelajaran yang mempertemukan pengetahuan, kebijakan, dan praktik industri. Bersama LNSW, ULBI siap mencetak generasi logistik digital Indonesia,” tutup Dr. Prety.

Dengan diresmikannya INSW Collaboration Center, ULBI memperkuat posisinya sebagai universitas yang berorientasi pada masa depan digital logistik dan bisnis. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa integrasi antara pendidikan dan kebijakan publik mampu menghasilkan solusi nyata untuk efisiensi perdagangan dan daya saing nasional — sejalan dengan visi ULBI sebagai “University for the Future Logistics and Business Excellence.”(*)

Kerj samaULBI
Comments (0)
Add Comment